Kiat Berhasil Umkm Juara Brilianpreneur 2022: Karya Mesti Keren Dan Berdampak - choiranichambali

Breaking

Minggu, 04 Juni 2023

Kiat Berhasil Umkm Juara Brilianpreneur 2022: Karya Mesti Keren Dan Berdampak


Jakarta -

Bagi Melie Indarto, merintis kerja keras bukan problem mensejahterakan diri sendiri. KaIND, label sustainable fashion besutannya yang berhasil mencapai juara pertama Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022, berangkat dari kepeduliannya pada pelestarian wastra serta nasib perajin sampai petani sutra eri di kampung halamannya.

Ide untuk mendirikan KaIND timbul dikala Melie 'blusukan' ke desa-desa di sekeliling Pasuruan, Jawa Timur, pada 2015. Cerita perajin keset di Karangrejo soal produk mereka yang tak lagi diekspor alasannya yakni kalah berkompetisi dengan negara lain membangkitkan hati Melie untuk membantu.

Tenun Batik KaINDSerat sutra eri 'peace silk' dan kain tenun-batik olahannya dari KaIND, label sustainable fashion besutan Melie Indarto. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Singkat cerita, Melie yang sempat melakukan pekerjaan di suatu media pola hidup di Jakarta tanpa sengaja berjumpa petani sutra eri dari Purwodadi. Serat sutra ialah material alami yang tak menghancurkan alam, sesuai dengan kehendak Melie untuk menampilkan produk yang ramah lingkungan.

Sebelum risikonya berkolaborasi dengan mereka, wanita kelahiran September 1989 ini memutuskan pula bahwa pembudidayaan dijalankan secara etis. Pupa dikeluarkan dari kepompong sebelum direbus sehingga sanggup berubah menjadi secara penuh. "Bukan sustainable namanya kalau ada binatang yang disakiti," kata Melie terhadap Wolipop di tempat Grogol, Jakarta Barat, belum usang ini.

Serat sutra kemudian dikombinasikan dengan serat Tencel sehingga menjadi benang utuh. Kemudian, benang tersebut masuk dalam proses penenun, baik dengan ATBM (alat tenun bukan mesin), ataupun mesin, sebelum risikonya diwarnai dengan pewarnaan alami.

Tahapan final yakni pembatikan. Untuk motif, inspirasi utama bersumber dari keindahan alam Pasuruan. Mulai dari tumbuhan khasnya, menyerupai sedap malam (Polianthes tuberosa) dan serunai (Chrysanthemum), sampai keindahan panoramanya.

Melie yang sempat mengambil kursus fashion design di Surabaya sebelum hijrah ke Jakarta, meningkatkan motif Pasir Berbisik yang terilhami oleh hamparan pasir hitam di kaki Gunung Bromo.

Cara ibu satu anak ini menginterpretasikan motif tersebut dengan estetika minimalis berhasil menarik pelanggan yang pada biasanya anak muda. Apalagi harga untuk scarf yang menjadi produk pertama KaIND berada di kisaran Rp 200.000 - Rp 400.000.

Tak cuma konsumen, banyak pula anak muda Pasuruan yang terpesona melakukan pekerjaan untuk KaIND selaku perajin tenun dan batik. Melie bahkan menuturkan tidak sedikit di antara mereka sama sekali buta soal menenun dan membatik sehingga mesti menimba ilmu dari awal.

Tenun Batik KaINDFoto: Daniel Ngantung/detikcom

"Kesuksesan KaIND serta branding KaIND yang keanakmudaan kelihatannya menghasilkan mereka tertarik," ungkap Melie yang dikala ini mempekerjakan nyaris 60 perajin. Regenerasi perajin selama ini menjadi salah satu tantangan paling besar dalam upaya pelestarian wastra Nusantara di banyak sekali daerah.

Kehadiran KaIND turut memperbaiki kemakmuran karyawannya. Para perajin muda yang digandeng Melie sekarang sudah bisa membiayai adik atau anak-anaknya sekolah, atau membangun kerja keras sendiri.

Produk KaIND sekarang sudah berekspansi ke ranah pakaian siap pakai, bantalan kaki, dan pelengkap rumah. Ekspornya juga sudah mencapai Singapura, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.


Model Bisnis Diutak-atik

Bisnis KaIND kian meningkat sehabis Melie ikut serta di BRILianpreneur 2022. Digelar sejak 2019, BRILianpreneur ialah bentuk perjanjian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk mendukung pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terutama lewat transformasi digital.

Berbagai pembekalan dari para mentor jago selama lima bulan kian mengasah kesanggupan Melie dalam berbisnis. "Aku menimba ilmu banyak mengenai customer behavior, versi bisnis, dan target pasar. KPI (key performance indicator) juga diperbaiki. Pokoknya, semua diutak-atik," kata Melie.

Ilmu yang didapat itu pula yang risikonya memberanikan Melie untuk merubah versi bisnis, dari B2B (business-to-business) menjadi (business-to-consumer). Meski sekarang konsentrasi pada pesanan dalam partai besar dari korporasi, Melie tetap memasarkan produknya secara eceran langsung ke konsumen. "Aku ingin KaIND tetap inklusif, tidak eksklusif," kata Melie.

Di BRILianpreneur 2022, Melie keluar selaku juara pertama PMB dan berhak menemukan pemodalan sebesar Rp 200 juta. Ia bermaksud menggunakannya untuk menolong pemulihan petani sutra eri yang bisnisnya sempat terdampak COVID-19.

[Gambas:Instagram]



Tahun ini, BRI kembali membuka registrasi BRILianpreneur. Melie pun menyebarkan tips suksesnya bagi UMKM yang bermaksud mengikuti ajang tersebut.

"Rintislah kerja keras yang menolong menyelesaikan permasalahan di sekeliling tempat tinggalmu. Tidak cuma sekadar bikin produk yang keren, tetapi buatlah produk yang mempunyai efek nyata buat lingkungan sekitar," kata Melie.



Simak Video "Dari Lokal Makara Kece BRI UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2022 Episode 2"
[Gambas:Video 20detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar