Dosen Di Serang Rintis Umkm Batik, Kembangkan Motif Gres Khas Banten - choiranichambali

Breaking

Senin, 29 Mei 2023

Dosen Di Serang Rintis Umkm Batik, Kembangkan Motif Gres Khas Banten


Serang -

Banten mungkin tidak terkenal dengan kerajinan batik menyerupai provinsi lain di pulau Jawa. Perajin dan pelaku UMKM yang menggarap batik tersebut pun masih terbilang sedikit. Namun, seorang pengajar dan pemerhati sejarah asal Serang melihatnya selaku kesempatan bisnis sekaligus fasilitas edukasi.

Adalah Ratu Nijmah Salamah, pendiri Batik Ratu & Souvenir, salah satu UMKM yang menyampaikan pakaian dengan motif batik Banten. Ditemui di rumahnya di Serang belum usang ini, Ratu yang seorang akademisi dan pemerhati sejarah Banten menuturkan bisnisnya tersebut dirintis tanpa sengaja pada pertengahan 2021.

Semuanya berawal dari seorang temannya, seorang perajin asal Solo, Jawa Tengah, yang ingin menghasilkan batik dengan motif berciri khas Banten.

"Pas 2019, kawan dekat saya itu mau bikin batik untuk keturunan Kesultanan Banten. Karena saya sering tulis wacana sejarah Banten, jadi kawan dekat saya minta masukan wacana motif-motif yang mewakili Banten," ujar wanita lulusan Hubungan Internasional Universitas Pasundan Bandung ini.

Foto Batik Banten RatuRatu Nijmah Salama mulai merintis UMKM Batik Ratu pada 2021 di tengah pandemi COVID-19. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Ratu pun menyarankannya mengangkat motif yang terinspirasi dari lada. Menurut wanita kelahiran September 1983 ini, Banten memiliki sejarah selaku penghasil lada paling besar di Indonesia.

Zaman kerajaan Banten masih eksis, lada menjadi komoditas yang bermanfaat hingga Belanda ingin menguasainya. Ratu menuturkan, begitu tinggi nilainya, lada juga sering dijadikan selaku mahar di ijab kabul keluarga kaum darah biru Banten.

Setelah batik selesai dibuat, ia kemudian ikut mempromosikannya melalui grup Whatsapp dan media sosial. Respons positif pun menyambutnya.

"Mungkin alasannya banyak orang Banten yang belum tahu wacana sejarah wilayahnya dan setelah menyaksikan batik itu mereka jadi belajar. Mereka juga merasa sudah saatnya Banten punya ciri khas tersendiri setelah resmi jadi provinsi," ungkap ibu tiga anak ini.

Foto Batik Banten RatuMotif lada yang dikembangkan Ratu selaku batik khas Banten. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Pada 2021, tiba proposal untuk ikut serta di pekan raya yang digelar secara virtual oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten. Dari situ, ia menjajal untuk menyebarkan motif-motif gres khas Banten selain pala untuk kebutuhan pameran.

Meski suku Baduy yang berada di kawasan Banten sudah memiliki motif khasnya yang berjulukan Tapak Kebo, Ratu menjajal menggarap sesuatu yang berbeda.

Ada Teluk Banten yang memamerkan corak nelayan, pohon kelapa hingga ikan baronang. Warna biru mendominasi selaku representasi maritim Banten.

Ia merancang sendiri motif batik tersebut kemudian sketsanya dicitrakan secara digital ke atas lembaran kain (manual printing). Ratu berkolaborasi dengan tiga perajin yang mengolah batik tersebut ke dalam pecahan pakaian menyerupai kemeja, blus dan masker.

Lewat pekan raya tersebut, batik Ratu makin dipahami luas dan menawan perhatian pembeli. Ratu yang tadinya tidak berhasrat terjun di dunia kewirausahaan pun karenanya menjajal menseriusi jualan batik khas Banten.

Foto Batik Banten RatuRatu memamerkan kemeja dengan motif Teluk Banten. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

Sebelumnya, ia mendedikasikan diri di dunia pendidikan. Ratu sempat menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi menyerupai STIKOM Wangsa Jaya Banten dan Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Banten. Terakhir, ia mengajar untuk mata kuliah Kewarganegaraan, Filsafat dan Organisasi Administrasi Internasional (OAI) di Universitas Prima Graha Serang, sebelum vakum sejenak pada 2013 alasannya melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Batik Ratu dijalaninya sambil merampungkan tesis dan merampungkan buku seputar sejarah Banten yang memang ialah hasratnya.

"Dengan batik, ternyata saya juga masih sanggup mengedukasi penduduk wacana sejarah Banten," kata Ratu yang bertujuan mengajar lagi usai merampungkan tesisnya.

Dengan modal seadanya sekitar Rp 500 ribuan dari kantong sendiri, ia memberanikan diri untuk merintis Batik Ratu.

Sejumlah training UMKM berkala diikutinya, salah satunya yang digelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI). Dari situ, ia berguru banyak wacana taktik penjualan hingga memaksimalkan pertumbuhan teknologi untuk mempermudah transaksi.

Foto Batik Banten RatuRatu sebelumnya aktif mengajar selaku dosen di beberapa perguruan tinggi di Serang dan Jakarta. (Foto: Daniel Ngantung/detikcom)

"Sempat diajak BRI juga ke Jakarta untuk ikut pembekalan. Pak Erick Thohir (Menteri Badan Usaha Milik Negara) jadi pembicaranya," kata Ratu yang tergabung dalam Rumah BUMN BRI Serang.

Kegiatan-kegiatan pembekalan tersebut turut memperluas jaringan Ratu untuk kebutuhan promosi. Saat ini, ia lebih sering menerima pesanan seragam dari korporasi dan forum pendidikan di sekitaran Serang dan Cilegon.

"Omzetnya cukup tidak mengecewakan lah walau nggak besar-besar banget. Sekitar Rp 3 juta - Rp 5 juta per bulan," kata Ratu. Harga kemeja dipatok menurut jenis bahannya. Misal untuk kemeja dengan material premium menyerupai katun primissima, ia jual seharga Rp 250.000 per potong.

Ia berharap, kemunculan Batik Ratu sanggup mendorong lebih banyak UMKM yang menggarap batik Banten. Menurutnya, ada kesempatan besar bagi batik Banten untuk dikembangkan selaku sumber mata pencaharian yang menghadirkan cuan jikalau digarap lebih serius dan pemerintah aktif mendukung.

Menurut data Rumah BUMN BRI Serang, terdapat 295 anggota UMKM yang aktif di Serang dan sekitarnya pada 2022. Dari jumlah tersebut, UMKM yang bergerak di bidang kuliner mendominasi.

Koordinator Rumah BUMN BRI Serang Yudi Guntara menyampaikan bergotong-royong klasifikasi fashion di Banten memiliki potensi untuk meningkat lebih masif namun senantiasa terpentok pada taktik pemasaran.

"Sejauh ini kami buatkan acara dengan komunitas-komunitas perajin dan desainer setempat banten untuk rekrut reseller dan dropshipper baru," kata Yudi soal taktik untuk menstimulasi klasifikasi tersebut dikala dihubungi Wolipop secara terpisah.



Simak Video "Wanita Indonesia Ini Konsisten Kenalkan Batik ke Dunia"
[Gambas:Video 20detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar