Buah Bagus Usaha Melie Indarto, Menang Rp 200 Juta Demi Petani Sutra - choiranichambali

Breaking

Minggu, 04 Juni 2023

Buah Bagus Usaha Melie Indarto, Menang Rp 200 Juta Demi Petani Sutra


Jakarta -

Usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Segala usaha Melie Indarto di ajang Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022 berbuah kemenangan yang didedikasikannya untuk para petani sutra eri.

untuk membuatkan KaIND yang mempekerjakan petani sutra eri akibatnya berbuah manis. Ia menjadi juara pertama Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022.

Kompetisi tersebut ialah bab dari BRILianpreneur yang digelar oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) selaku bentuk komitmennya untuk mendukung pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

"Bisa memenangkannya pasti pencapaian paling besar bagi KaIND. Apalagi saingannya sama ratusan UMKM dari seluruh Indonesia," ungkap Melie terhadap Wolipop belum usang ini di saat dijumpai di kawasan Grogol, Jakarta Barat.

Tenun Batik KaINDTenun Batik KaIND Foto: Daniel Ngantung/Detikcom

Usaha yang dirintisnya sejak 2015 itu konsentrasi pada produk tenun-batik yang yang dibikin dari serat sutra eri 'peace silk' hasil budidaya para petani di kampung halamannya, Pasuruan Jawa Timur. Ia juga mengangkat motif yang terinspirasi dari alam Pasuruan.

Berawal dari scarf, KaIND secara sedikit demi sedikit merambah ke produk ready-to-wear atau pakaian siap-pakai sampai komplemen rumah. Melie ingin KaIND sanggup menggaungkan kearifan setempat Pasuruan sekaligus mendukung sustainable fashion beserta ekosistemnya.

Infografis Sutra Eri Peace SilkInfografis Sutra Eri Peace Silk Foto: Fuad Hasim/Tim Infografis detikcom

Dengan segala tantangan yang dihadapi, ia mengaku tak mengira KaIND akan menjuarai PMB 2022. Selama nyaris lima bulan (Agustus-Desember 2022), Melie yang mendengar pemberitahuan ihwal PMB dari media lazim mesti mengikuti banyak sekali sesi pembekalan yang dibawakan oleh mentor berpengalaman, utamanya dalam bidang kewirausahawan.

Belum lagi, ada kiprah mingguan yang mesti dipenuhi oleh para peserta. Melie juga merasa kompetisi sungguh ketat alasannya setiap UMKM dibutuhkan berbincang pertumbuhan baik dari sisi pemasukan maupun laba selama mengikuti BRILianprenuer.

Kesibukan Melie kian menjadi-jadi alasannya tiba pesanan untuk suvenir G20 Kementerian Keuangan. Ia dan timnya pun lembur demi menyelesaikan 400 lembar scarf sutra dalam kurun dua ahad sebelum dikirim ke Bali.

Di luar itu, Melie mesti membagi fokusnya dengan keluarga. Sebagai seorang ibu, ia mesti menegaskan keperluan putrinya yang masih batita dan suami terpenuhi.

BRI BrilianPara pemenang Pengusaha Muda BRILian (PMB) 2022. Melie sukses menyabet gelar juara pertama. (Foto: Dok. BRI)

"Pokoknya usaha banget waktu itu. Mungkin tidur paling usang tiga jam," kenang perempuan kelahiran September 1989 itu.

Betapa kagetnya Melie di saat nama KaIND diumumkan selaku juara satu. Ia merasa penerima UMKM yang masuk tiga besar bersamanya memiliki produk serta rancangan yang lebih baik. Dengan kemenangan tersebut, ia berhak memperoleh pemodalan senilai Rp 200 juta dari BRI.

Investasi Jangka Panjang

Melie berniat memakai dana tersebut untuk keperluan jangka panjang guna menegaskan keberlangsungan petani sutra eri di Pasuruan dan sekitarnya. Ia pun memutuskan mendepositokannya dahulu di BRI.

"Sementara ini, keperluan jangka pendek KaIND masih sanggup ter-cover. Makara saya ingin memakainya untuk sesuatu yang lebih besar lagi buat petani sutra yang belum sepenuhnya recovery," kata Melie.

Ia mengungkapkan, jumlah petani sutra eri menurun drastis alasannya terdampak pandemi COVID-19. Berdasarkan pengamatannya, ada sekitar 200-an petani sutra di Pasuran pada 2019. "Sekarang paling cuma 10 persen," tambahnya.

Pada 2021, ia pernah melakukan penggalangan dana untuk petani. Meski tak banyak, hasil bantuan cukup untuk berbelanja hasil panen petani.
Ekosistem bisnis sutra belum terbentuk dengan baik. Menurut Melie, sulitnya mencari variasi serat yang sempurna untuk serat sutra di Indonesia menjadi salah satu indikator.

"Butuh dana besar untuk menghadapi tantangan alasannya ekosistemnya jauh dari mumpuni. Kami mesti potong rumput sendiri," katanya.

Beruntung sehabis BRILianpreneur, banyak pihak dari banyak sekali industri serat menyerupai kapuk dan katun menghubungi Melie. Mereka tertarik untuk berkolaborasi. Ia berharap, pemerintah sanggup turun tangan demi pertumbuhan pembudidayaan sutra atau serat organik yang lain yang ramah lingkungan.

"Misal BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) berkenan mau menyaksikan ini selaku prioritas agar Indonesia punya kemandirian sandang, jangan cuma pangan yang dipikirkan," kata Melie.

Menurut Melie, banyak serat hewani dan nabati yang sanggup dijadikan serat untuk benang di Indonesia. Namun, butuh observasi lebih lanjut mudah-mudahan serat tersebut sanggup dimanfaatkan secara optimal selaku materi baku industri.



Simak Video "Dari Lokal Makara Kece BRI UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2022 Episode 2"
[Gambas:Video 20detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar